Bagi siapa pun yang suka membaca novel namun belum membaca novel ini (Bidadari-bidadari Surga),,, maka saya akan sangat merekomendasikannya pada Anda.
Saya membaca novel ini selepas menyelesaikan target tilawah ba'da subuh hingga azan zuhur berkumandang. Itu berarti kira-kira 7,5 jam. Waktu yang cukup lama untuk menghabiskan waktu libur.
Tidak henti saya mengurai air mata membacanya.
Novel ini berkisah tentang sebuah keluarga sederhana yang terdiri dari 5 orang anak dengan 1 ibu. Ayah mereka sudah lama meninggal semenja mereka masih kanak-kanak dan belum begitu paham dengan alur kehidupan. Bagaimana si sulung Laisa menjadi tulang punggung keluarga membantu mamaknya mencari nafkah agar mereka tetap dapat menjalani kehidupan dengan baik. Pengorbanan yang begitu tulus dari seorang Laisa yang mengambil pilihan untuk berhenti sekolah agar keempat adiknya bisa melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Semua nasehatnya tentang kerja keras, disiplin, kerja keras, disiplin, kerja keras, disiplin, kerja keras,... .
Ia tidak pernah terlihat lelah bahkan mengeluh di hadapan adik-adiknya. Ia yang selalu terlihat baik-baik saja, bahkan ketika kanker paru-paru itu menggerogotinya. Ia tetap terlihat baik-baik saja. Menyimpan semua sepi, sakit, dan kesedihan itu. Sendiri.
Tubuhnya pendek, gemuk, gumpal, dan hitam. Sangat berbeda dengan keempat adiknya. Tapi ia tetap adalah malaikat bagi adik-adiknya.
Ia mengorbankan banyak hal.
Ia begitu menyayangi adik-adiknya.
Ia selalu ada, dan tidak pernah terlambat hadir untuk adik-adiknya.
Selalu menjaga dan menyayangi mereka.
Jika ada yang harus terleuka, kecewa, malu, bahkan tersakiti sekalipun, maka itu adalah dia.
Begitu kuat ia memegang janji kepada bapaknya untuk slalu menjaga adik-adiknya.
Kalian tahu apa yang membuat semua cerita sederhana ini begitu mengharu-biru bagi saya???
Karena semua ketulusan yang dilakukan oleh Laisa.
Ketika ia selalu bisa mensyukuri tiap detik kehidupannya.
Saat ia dengan sabar menerima semua takdir yang berlaku pada dirinya.
Bagaimana ia menunaikan semua janji-janjinya.
Dan cara ia berbagi serta merubah alur kehidupannya.
Luar biasa.
Mungkin semua cerita saya terlalu sederhana dibandingkan cerita novel ini yang sesungguhnya.
Tapi sungguh,, dari hati saya yang paling dalam, saya takjub dengan semua cerita ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar