ingin rasanya menjadi saudari di ujung sana,
ia bukan akhwat yang senantiasa menundukkan pandangannya,
tapi ukhti yang sangat menjaga interaksi dengan ikhwan disana.
ia bukan akhwat dengan jlbab yang dalam,
tapi ukhti yang selalu melonggarkan pakaiannya dan berusaha menjaga keistiqomahan jilbab yang dipakainya.
ia bukan akhwat dengan kelembutan tutur kata,
tapi ukhti dengan ketegasan lisan dan keteguhan pendirian.
ia bukan akhwat dengan pergaulan sebatas sesama akhwat
tapi ukhti dengan pergaulan jangkauan dunia yang begitu luas.
ia ukhti yang terbiasa tertawa lepas,
tapi senantiasa menjaga citra dirinya sebagai seorang wanita.
ia ukhti yang selalu merangkul sahabatnya,
yang memberi peluk hangat,
yang membiarkan pangkuannya sebagai tempat menangis sahabatnya.
ia ukhti yang paling jarang menangis di depan sahabatnya,
tapi senantiasa mengadu di hadapan Rabbnya,
melewati doa dan syukur panjangnya.
ia mentari disaat embun pagi,
mawar disaat musim semi.
ia ukhti yang menyejukkan,
yang berusaha menata diri di jalan kebaikan,
bersama sahabat, keluarga dan teman.
ia [insyaAllah] adalah drimu, ukhti„
yang tengah terdiam menafakuri ini.