Rabu, 19 Desember 2012

Puisi Terakhir Soe Hok Gie


Ada orang yang menghabiskan waktunya ke Mekkah
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Mirasa

Tapi aku ingin menghabiskan waktu ku di sisi mu... sayangku...

Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandala Wangi

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danau
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biapra

Tapi aku ingin mati di sisi mu... Manis ku...

Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya,
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu

Mari sini sayang ku...

Kalian yang pernah mesra,
Yang simpati dan pernah baik pada ku,
Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung...

Kita tak pernah menanamkan apa-apa
Kita tak kan pernah kehilangan apa-apa

Nasib terbaik adalah tak pernah dilahirkan
Yang kedua, dilahirkan tapi mati muda
Dan yang tersial adalah berumur tua
Berbahagialah mereka yang mati muda

Mahluk kecil...
Kembalilah dari tiada ke tiada...
Berbahagialah dalam ketiadaan mu...


Minggu, 09 Desember 2012

Pejuang itu...

Pejuang itu tidak boleh kalah!

Kalah dengan dirinya sendiri
Kalah dengan kepentingan pribadi
Kalah dengan ambisi
Kalah dengan ketakberdayaan
Kalah dengan perasaan

Ia hanya boleh lelah untuk bangun kembali
Ia hanya boleh lelah untuk bekerja kembali
Ia hanya boleh salah untuk menjadi lebih baik

Semangat wahai para Pejuang!!!

Senin, 04 Juni 2012

Mengejar Cinta dan Agama


Sesungguhnya, seseorang yang berpasang-pasangan itu saling mencintai karena sebab yang sama, karena itulah mereka dikatakan sehati..
Jika engkau memilih seseorang karena cintanya kepadamu, maka akan engkau dapatkan cinta itu.. se-utuhnya.. Tapi tidak mendapatkan hal lain selain hanya CINTA..
Jika engkau memilih seseorang karena hartanya yang banyak, maka engkau juga akan mendapatkan sebagian dari hartanya.. Tapi tidak mendapatkan kebaikan lain, selain kesenangan terhadap harta..
“Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya” (HR. Thabrani)

Jika engkau memilih seseorang karena kehormatannya, maka dirimu akan menjadi lebih terhormat di mata orang lain.. Hanya itu..
Jika engkau memilih seseorang karena ketampanan dan kecantikannya, maka kamu tak akan pernah bisa menikmati kesetiaan, karena ketampanan dan kecantikan akan pudar di hari tua..
Tapi, jika engkau berani memilih seseorang itu karena AGAMANYA, maka kamu akan mendapatkan semua: CINTA, KEKAYAAN, KESETIAAN, KEHORMATAN dan KECANTIKAN..
Sebab, sesorang yang baik AGAMANYA adalah seseorang yang sabar, penuh rasa cinta, dihormati, dihargai, disayangi, kaya akan harta (selalu mengucap rasa syukur dan rajin bersedekah) dan mereka itu adalah golongan orang-orang yang cantik hatinya dan bersinar wajahnya..
“Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda : Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

terima kasih, AldebaranIQ

hai teman… saya rindu. tak terkira.
tapi alhamdulillah terobati. dengan nasehat, dan keyakinan bahwa kalian “bertahan”.
bersama kalian adalah tantangan. karena di sana kita selalu berlomba dalam kebaikan, tapi tak pernah terlupa untuk saling mengingatkan.
terima kasih….

Selasa, 31 Januari 2012

dirimu, ukhty

ingin rasanya menjadi saudari di ujung sana,
ia bukan akhwat yang senantiasa menundukkan pandangannya,

tapi ukhti yang sangat menjaga interaksi dengan ikhwan disana.
ia bukan akhwat dengan jlbab yang dalam,
tapi ukhti yang selalu melonggarkan pakaiannya dan berusaha menjaga keistiqomahan jilbab yang dipakainya.

ia bukan akhwat dengan kelembutan tutur kata,
tapi ukhti dengan ketegasan lisan dan keteguhan pendirian.
ia bukan akhwat dengan pergaulan sebatas sesama akhwat
tapi ukhti dengan pergaulan jangkauan dunia yang begitu luas.
ia ukhti yang terbiasa tertawa lepas,
tapi senantiasa menjaga citra dirinya sebagai seorang wanita.
ia ukhti yang selalu merangkul sahabatnya,
yang memberi peluk hangat,
yang membiarkan pangkuannya sebagai tempat menangis sahabatnya.

ia ukhti yang paling jarang menangis di depan sahabatnya,

tapi senantiasa mengadu di hadapan Rabbnya,
melewati doa dan syukur panjangnya.

ia mentari disaat embun pagi,
mawar disaat musim semi.

ia ukhti yang menyejukkan,

yang berusaha menata diri di jalan kebaikan,
bersama sahabat, keluarga dan teman.

ia [insyaAllah] adalah drimu, ukhti„

yang tengah terdiam menafakuri ini.


Rabu, 18 Januari 2012

Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikanya abu
Aku ingin mecintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”

Sapardi Djoko Damono 1989


Rabu, 04 Januari 2012

Aku Merindumu

Sayang..
Aku merindumu bagai reruntuhan gerimis..
Tak terhitung entah berapa banyak ia hadir membasahi pertiwi..
Aku merindumu bagai parau suara burung tinggi..
Mengiang mencari labuhnya yang pasti..
Dan aku merindumu bagai air bah yang menerjang..
menghantam pertahanan yang aku miliki..
karena aku merindukanmu dengan begitu banyak pengorbanan..

Dalam cinta aku berbisik..
Aku merindukanmu sederhana dan sekarang..

Aku begitu menginginkannya. selalu bersatu.
dalam satu waktu. kita.
berada dalam satu masa. dalam sebuah cerita.

bagaimana harus aku ungkapkan tentang rasa rindu ini?
karna aku sungguh merindumu, merindukan kita!

kamar 10   

AldebaranIQ